Situsjatim.com - Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Bangkalan), diresmikan pada tanggal 10 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini adalah jembatan terpanjang di Indonesia, dengan panjang total sekitar 5,4 kilometer.
Perancangan dan perencanaan Jembatan Suramadu melibatkan kerja sama berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa poin penting terkait perancangannya adalah:
Perencanaan Awal: Gagasan untuk membangun jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura sudah muncul sejak tahun 1960-an, namun baru terealisasi di era pemerintahan Presiden BJ Habibie. Studi kelayakan dan desain teknis jembatan dimulai pada era 1990-an.
Desain Teknik: Proyek ini melibatkan konsultan teknik dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia dan luar negeri. Perusahaan-perusahaan konsultan internasional seperti China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan perusahaan-perusahaan konsultan asal Indonesia turut berperan dalam desain dan konstruksi jembatan tersebut. Konsultan internasional ini bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk memastikan jembatan tersebut sesuai dengan standar teknik dan keamanan.
Pelaksanaan Konstruksi: Pelaksanaan konstruksi Jembatan Suramadu dimulai pada tahun 2003. Konstruksinya dilakukan oleh tiga konsorsium utama, yaitu:
Tokoh Penting: Dalam hal perancangan dan implementasi proyek, tidak ada satu orang spesifik yang dapat disebut sebagai "perancang tunggal" Jembatan Suramadu karena proyek ini adalah kolaborasi multidisiplin antara insinyur, perencana, konsultan teknik, dan kontraktor dari berbagai negara. Namun, secara politis, Presiden BJ Habibie sering disebut sebagai penggagas proyek tersebut, sementara Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan dimulainya konstruksi pada tahun 2003, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan penggunaannya pada 2009.
Jembatan Suramadu sekarang berfungsi sebagai infrastruktur vital yang mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Madura dan mempererat hubungan antara Pulau Madura dan Jawa.