• Jawa Timur

Makanan Khas Jawa Timur yang Jarang Ditemukan

Eko Budhiarto | Senin, 09/09/2024 18:51 WIB
Makanan Khas Jawa Timur yang Jarang Ditemukan Wedang Pokak Jawa Timur

Situsjatim.com - Di Jawa Timur, terdapat beberapa makanan tradisional yang sudah mulai jarang ditemukan seiring perkembangan zaman. Makanan-makanan tradisional khas Jawa Timur, seperti Sego Tiwul, Jadah Malang, dan Pecel Semanggi, adalah bagian dari kekayaan budaya yang perlu dilestarikan.

Meskipun semakin sulit ditemukan, beberapa dari makanan ini masih dapat dijumpai pada acara-acara adat, pasar tradisional, atau di daerah asalnya. Upaya untuk menjaga warisan kuliner ini sangat penting agar tidak hilang dan tetap dikenal oleh generasi mendatang.

Berikut adalah beberapa makanan khas Jawa Timur yang kini langka ditemukan:

1. Sego (Nasi) Tiwul

Sego Tiwul adalah nasi yang terbuat dari singkong kering (gaplek) yang diolah menjadi butiran mirip nasi. Pada masa lalu, terutama di daerah pedesaan yang miskin atau mengalami kekurangan pangan, tiwul sering digunakan sebagai pengganti nasi dari beras. Meskipun dulu populer, kini Sego Tiwul jarang ditemukan karena masyarakat lebih memilih nasi dari beras. Tiwul biasanya disajikan dengan lauk sederhana seperti ikan asin dan sayuran.

2. Jadah Malang

Jadah adalah makanan tradisional yang terbuat dari ketan dan parutan kelapa yang dimasak bersama sehingga memiliki tekstur kenyal. Jadah dulunya cukup populer di daerah Malang dan sekitarnya sebagai camilan atau pendamping teh. Namun, saat ini makanan ini semakin sulit ditemukan, dan hanya bisa didapatkan di beberapa pasar tradisional atau acara-acara adat tertentu.

3. Wedang Pokak

Wedang Pokak adalah minuman tradisional khas Jawa Timur yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, serai, dan kapulaga. Minuman ini dikenal memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, terutama untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan stamina. Dahulu, Wedang Pokak banyak dijual di pasar-pasar tradisional, tetapi sekarang mulai sulit ditemukan dan digantikan oleh minuman modern.

4. Gethuk Pisang

Gethuk Pisang adalah makanan tradisional yang terbuat dari pisang raja yang dikukus dan dipadatkan dalam bentuk silinder, kemudian dipotong-potong. Gethuk Pisang berasal dari daerah Kediri dan sekitarnya, namun saat ini sudah jarang ditemui kecuali di daerah asalnya atau pada acara-acara adat tertentu. Rasanya manis dan legit, cocok sebagai camilan atau oleh-oleh.

5. Kalak Keling

Kalak Keling adalah makanan berkuah khas Madiun yang terdiri dari daging kambing yang dimasak dengan bumbu rempah khas, seperti ketumbar, jintan, dan santan. Kalak Keling dulunya disajikan dalam upacara adat atau hajatan, namun kini semakin sulit ditemukan di restoran atau rumah makan karena proses pembuatannya yang cukup rumit.

6. Jangan Kunci

Jangan Kunci adalah sayur berkuah khas Jawa Timur, terutama dari daerah Blitar dan Tulungagung, yang berbahan dasar ubi jalar dan bumbu kunci (sejenis rempah yang digunakan untuk memberikan aroma khas pada masakan). Sayur ini biasanya disajikan sebagai pendamping nasi tiwul atau nasi jagung. Makanan ini mulai jarang ditemukan karena penggunaan bumbu kunci yang semakin berkurang dan masyarakat lebih memilih sayuran modern.

7. Ledre Bojonegoro

Ledre adalah makanan khas Bojonegoro yang terbuat dari tepung beras, santan, dan gula, kemudian digulung menyerupai bentuk cerutu. Makanan ini memiliki rasa manis dan renyah. Ledre sebenarnya masih bisa ditemukan di Bojonegoro, tetapi di luar daerah tersebut, makanan ini semakin jarang ditemui karena popularitas camilan modern yang lebih tinggi.

8. Pecel Semanggi

Pecel Semanggi adalah variasi dari pecel yang menggunakan daun semanggi sebagai bahan utamanya. Pecel ini biasanya disajikan dengan sambal kacang yang khas dan pelengkap seperti kerupuk. Dulu banyak dijajakan oleh penjual keliling di Surabaya, namun saat ini sudah sangat sulit ditemukan. Daun semanggi juga semakin sulit didapatkan, sehingga makanan ini semakin langka.

9. Tepo Madiun

Tepo adalah makanan khas Madiun yang mirip dengan lontong, namun memiliki tekstur yang lebih lembut. Tepo biasanya disajikan dengan sayur lodeh atau sambal pecel. Meskipun masih bisa ditemukan di beberapa tempat di Madiun, tepo mulai jarang ditemukan di luar daerah tersebut dan semakin terpinggirkan oleh makanan modern.

10. Kue Manco

Kue Manco adalah camilan tradisional yang berasal dari daerah Lamongan dan Gresik. Manco terbuat dari beras ketan yang digoreng dan dicampur dengan gula merah sehingga memiliki tekstur yang renyah dan rasa manis. Kue ini dulunya populer sebagai camilan saat hari raya atau acara adat, tetapi sekarang jarang ditemukan kecuali di beberapa pasar tradisional.

Penyebab Kelangkaan

Beberapa faktor yang menyebabkan makanan-makanan tradisional ini semakin langka antara lain:

  • Modernisasi: Perubahan gaya hidup dan selera masyarakat yang lebih menyukai makanan cepat saji dan modern.
  • Proses pembuatan yang rumit: Banyak makanan tradisional memerlukan waktu dan teknik khusus, sehingga orang lebih memilih makanan yang lebih praktis dan cepat.
  • Kurangnya regenerasi pengetahuan: Tidak banyak generasi muda yang tertarik untuk melestarikan atau mempelajari cara membuat makanan-makanan ini.
  • Ketersediaan bahan baku: Beberapa bahan baku khas untuk makanan tradisional ini semakin sulit ditemukan atau harganya mahal, sehingga membuat produksi makanan ini menurun.

FOLLOW US