Situsjatim.com - Sejarah masuknya Belanda di Jawa Timur dimulai pada awal abad ke-17, ketika VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie atau Perusahaan Hindia Timur Belanda) mulai memperluas pengaruhnya di Nusantara. Proses ini berlangsung melalui berbagai cara, termasuk perdagangan, diplomasi, dan kekuatan militer. Berikut adalah penjelasan mengenai masuknya Belanda di Jawa Timur, lengkap dengan pemimpin dan lokasi yang terkait.
Gresik:
Pasuruan:
Perang dan Diplomasi: Ekspansi Belanda di Jawa Timur tidak terlepas dari konflik dengan Kesultanan Mataram. Pada tahun 1628-1629, Sultan Agung dari Mataram melancarkan serangan besar-besaran terhadap Batavia (kini Jakarta), namun gagal. Setelah kekalahan tersebut, Mataram melemah, dan Belanda mulai mengonsolidasikan kekuasaannya di Jawa Timur. Mereka menggunakan kombinasi diplomasi dan kekuatan militer untuk menguasai wilayah tersebut.
Pembentukan Kekuatan Belanda: Pada pertengahan abad ke-17, setelah melemahkan Mataram, Belanda mulai membangun benteng-benteng dan pos-pos perdagangan di Jawa Timur. Surabaya, Gresik, dan Pasuruan menjadi pusat-pusat utama bagi VOC dalam mengendalikan perdagangan dan politik di kawasan tersebut.
Kendali atas Ekonomi: VOC mengendalikan perdagangan rempah-rempah, beras, dan hasil bumi lainnya di Jawa Timur. Mereka juga mengenakan pajak dan memonopoli beberapa komoditas penting, yang menyebabkan kesulitan ekonomi bagi penduduk lokal.
Pengaruh Politik: Melalui perjanjian dengan penguasa lokal, Belanda berhasil membentuk koalisi yang mendukung kepentingan mereka. Belanda juga menempatkan orang-orang mereka di posisi kunci untuk memastikan kepatuhan para penguasa lokal.
Masuknya Belanda ke Jawa Timur adalah bagian dari upaya VOC untuk menguasai Nusantara secara keseluruhan. Mereka menggunakan kombinasi diplomasi, perdagangan, dan kekuatan militer untuk memperluas pengaruh mereka. Surabaya, Gresik, dan Pasuruan menjadi pusat penting bagi ekspansi Belanda di Jawa Timur, yang berlangsung di bawah pimpinan tokoh-tokoh seperti Jan Pieterszoon Coen dan para penerusnya di VOC. Proses ini menandai awal dari pengaruh kolonial Belanda yang akan berlangsung selama lebih dari tiga abad di Indonesia.