SITUSJATIM – Pemerintah optimis swasembada pangan, khususnya gula bisa diraih sebelum tahun 2028 mendatang. Ini karena berbagai stakeholder kompak bersama mendukung upaya swasembada pangan yang sudah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, di sela menggelar kick off Program Manis Menuju Swasembada Gula Nasional di areal perkebunan tebu PG Djatiroto Lumajang, Rabu (20/11), menyebut semua stakeholder bersama mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo serta upaya mencapai swasembada pangan yang sudah dicanangkan.
“Saya optimis jika kinerja sejumlah Kementerian terkait kompak maka swasembada pangan bisa diraih sebelum 2028,” ujar Zulkifli Hasan.
Ia menyebutkan beberapa hal yang menjadi pembeda, seperti pengunaan teknologi drone dan penggunaan mesin untuk pengelolaan irigasi di kebun tebu.
"Terus bibitnya varietas baru bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi. Tahun lalu 2,2 juta ton produksinya, tapi sekarang 2,4 juta ton, sehingga kita hanya kurang 800 ribu. Kami percepat kalau produktivitasnya tinggi sehingga untungnya banyak, sehingga orang tanam lagi dan kita punya ladang baru sehingga bisa swasembada sebelum 2028", harap Zulkifli Hasan.
Menko Bidang Pangan itu juga menyempatkan meninjau empat varietas benih tebu unggulan yang baru dirilis, yakni PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084, kebun tebu unggulan P10T, serta melakukan penanaman tebu perdana.
Sementara itu ditempat sama, Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani juga berjanji, dengan dukungan penuh berbagai stakeholder pihaknya akan siap mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2028.
"Kita sudah janji hari ini, Insya Allah dengan kekuatan internal, dan dengan dukungan Bapak-bapak dan seluruh kementerian, kita siap untuk Swasembada Gula Konsumsi tahun 2028", ungkap Mohammad Abdul Ghani.
Abdul Ghani memberi penjelasan skema pencapaian tersebut berdasarkan pada analisa data produksi gula nasional 2,47 juta ton di tahun 2024. Sementara target produksi tahun 2025, PT SGN bisa meningkatkan produksinya menjadi 150.000 ton.
"Artinya, tahun depan kita akan produksi gula konsumsi lebih dari 2,6 juta ton. Dan itu berarti kita telah memutus siklus tersebut sejak tahun 1931. Karena produksi gula tertinggi pada tahun 1930 adalah 2,9 juta ton", jelas Ghani.
Berbagai program telah dilakukan untuk mendukung swasembada gula, diantaranya penggunaan teknologi untuk perawatan tanaman tebu, aplikasi platform ETERA yang menghubungkan petani dengan perbankan. Juga saprodi penyediaan pupuk melalui program Makmur, irigasi yang baik, serta penggunaan benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula.
Penegasan sama juga diungkapkan Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) ini menyebut swasembada gula konsumsi tahun 2028 bukanlah sesuatu yang sulit untuk diwujudkan.
"Ini bukan sesuatu yang sulit. Kita punya program untuk akselerasi, yakni intensifikasi platform ETERA (ekosistem tebu rakyat). Kolaborasi Perbankan, Pupuk Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan, yang semuanya sudah support ini untuk mempercepat pencapaian swasembada gula", jelas Mahmudi.
Menurut Mahmudi Indonesia bisa meraih swasembada gula nusantara pada tahun 2028, hal ini dibuktikan dengan naiknya produksi gula tahun 2024 mencapai 2,4 juta ton dan akan meningkat ditahun 2025 menjadi 2,6 juta ton.
Sementara itu dalam program inkubator dengan menggelar rekrutmen Agripreneur Tebu oleh PT SGN beberapa waktu lalu, telah menyedot animo 1.110 generasi muda yang mendaftar dalam waktu tiga hari sejak pendaftaran dibuka.
Setelah dilakukan seleksi, PT SGN melakukan pengukuhan kepada 10 peserta terpilih dengan penempatan di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Peserta yang telah terpilih akan mengelola mini estate dengan luasan kebun tebu 50 hingga 100 hektar.
Program yang diinisiasi PT SGN ini sebagai solusi link and match antara isu produktivitas dan peran generasi muda dalam sector pertanian. Program Inkubator Agripreneur Tebu ini menjadi terobosan dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern.
"Setelah wilayah Sragen, maka kami akan melanjutkan rekrutmen program Agripreneur Tebu untuk penempatan wilayah Madiun, Kediri dan Mojokerto", ujar Mahmudi Direktur Utama SGN
Kegiatan kick off Program Manis menuju swasembada gula nasional dihadiri pula oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Direksi Himbara dan Holding Pupuk Indonesia, serta perwakilan mitra petani tebu.