SITUSJATIM – Atlet paralimpiade Jawa Timur kembali mendulang medali emas lewat cabang olah raga (cabor) renang 200 meter gaya bebas putri, di ajang Pekan Paralimpiade Nasional XVII/2024 (Peparnas XVII/2024). Medali emas berhasil disumbang oleh atlet para renang Mutiara Cantik Harsanto, usai menjuarai babak final di kolam renang Intan Pari Waterpark, Solo, Jawa Tengah.

Mutiara yang tampil di nomor 200 meter gaya bebas putri S9 tersebut, berhasil mencatat waktu tercepat 2 menit 38.07 detik. Disusul atlet para renang asal DKI Jakarta Anastasya Putri Nur Roqim, yang merebut medali perak dengan catatan waktu 2 menit 49.35 detik. Sementara untuk medali perunggu direbut Serenina Karmelita dari Jawa Barat, dengan catatan waktu 2 menit 55.73 detik.

Dengan persembahan emas Mutiara Cantik Harsanto ini, Jawa Timur total telah mengoleksi 5 emas, 4 perak dan 1 perunggu dari cabang olahraga para renang. Sebelumnya medali emas juga dipersembahkan oleh Maulana Rifky Yafianda (100 meter gaya kupu-kupu pria), Ubaidillah Amsyar Juba (50 meter gaya kupu-kupu putra), Zahra Nur Azizah (100 meter gaya bebas putri), dan Syailendra Ihza Firmansyah Putra (100 meter gaya bebas putra).

Raihan medali emas oleh Mutiara ini membuat Jawa Timur hingga pukul 14.28 WIB, menempati posisi 8 klasemen perolehan medali Peparnas XVII/2024, dengan perolehan total 26 medali, yaitu 12 emas, 9 perak dan 5 perunggu.

Sementara itu pada Kamis (10/10/2024), atlet para atletik dan atlet Boccia juga menambah pundi-pundi medali dengan masing-masing menyumbang satu medali perunggu. Untuk atletik medali perunggu disumbangkan Eifie Julian Hikmah yang keluar sebaagai juara ketiga nomor lari putri 400 MT  45-46-47, di Stadion Sriwedari Solo. Sedangkan untuk cabor Boccia, atlet Jawa Timur, Sumardi, berhasil mengalahkan atlet Papua Barat di nomor indivedu Male BC4. Sumardi yang juga debutan baru di Peparnas XVII/2024 ini berhasil meraih medali perunggu.

Ditemui usai pengalungan medali, Eifie mengaku sangat Bahagia meskipun hanya berhasilmeraih perunggu. Pasalnya, medali perunggu tersebut adalah medali pertamanya di ajang Peparnas, dimana ia juga tercatat sebagai debutan baru di arena Peparnas.

"Alhamdullah, saya sangat bahagia sekali karena bisa mendapatkan medali, meski medali perunggu, ini sangat berharga bagi saya. Ini medali pertama di ajang Peparnas yang juga saya ikuti untuk pertama kalinya. Saya sangat bersyukur," ujar Eifi, ditemui usai upacara pengalungan medali.

Ia juga tidak menyangka bisa mendapat medali dari nomor lari 400 MT, sebab nomor tersebut bukanlah nomor unggulan.

"Saya sebetulnya spesialis lompat jauh, tapi atas saran dari pelatih saya diminta bisa juga bertanding di nomor lari, maka saya menyatakan siap, dan bersyukur dapat medali," tambahnya. 

Sementara itu di cabor Boccia, atlet Sumardi mengatakan dirinya sempat grogi menghadapi lawannya yang memiliki jam bertanding tinggi. Namun rasa grogi itu ia coba kalahkan dengan dengan tekad dan semangat tinggi dirinya berhasil memenangkan pertandingan Boccia yang dilangsungkan di GOR FKOR  UNS Manahan, Solo tersebut.

"Alhamdulilah, dengan waktu latihan sangat singkat dan sarana kurang baik saya berhasil memenangkan pertandingan ini. Ini semua berkat doa masyarakat Jatim dan kerja keras pelatih serta official Boccia Jatim," ujar Sumardi saat ditemui usai pertandingan.

 

Sumardi berharap, ke depan pemerintah provinsi Jatim lebih banyak memberi dukungan kepada penyandang disabilitas di cabor Boccia. Sehingga nantinya, penyandang stabilitas mampu memiliki prestasi dan mampu memberikan nama harum bagi daerah maupun Indonesia.