• Sport

Atlet Para Atletik Lari Putra Jatim Harus Puas Raih Medali Perak

Wahyoe Boediwardhana | Selasa, 08/10/2024 14:03 WIB
Atlet Para Atletik Lari Putra Jatim Harus Puas Raih Medali Perak Atlit paralimpiade atletik Jawa Timur, Ryan Ardha Diarta (paling kanan), sempat memimpin dalam lomba lari 100 meter putra Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Kota Surakarta, Solo,Jawa Tengah, sebelum akhirnya dikalahkan atlit paralimpiade asal Riau Muhammad Asari (dua dari kanan). Ryan harus puas meraih medali perak dengan catatan waktu 12,52 detik. (Foto.Wahyoe Boediwardhana).

SITUSJATIM – Atlit paralimpiade andalan Jawa Timur, Ryan Ardha Diarta, harus puas mendulang medali perak di nomor bergengsi atletik lari 100 meter putra di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Ryan yang berhasil menyabet medali emas pada Peparnas XVI/2021 lalu di Papua, dikalahkan atlit paralimpiade asal Riau, Muhammad Asari.

Pada hari ketiga pelaksanaan Peparnas tersebut, Ryan berhasil mencatatkan waktu 12,53 detik, sementara Muhammad Asari di urutan pertama mencatatkan waktu 12,40 detik, diikuti di posisi ketiga atlit paralimpiade lain dari Riau, Agus Ronico Mendrova dengan raihan waktu 13,6 detik.

Atlit lari penyandang disabilitas andalan Jawa Timur Ryan Ardha Diarta mengakui, walaupun hanya meraih medali perak di ajang Peparnas XVII/2024, dirinya merasa bangga meskipun sebenarya ia menargetkan meraih medali emas.

"Kami mohon maaf, karena meski telah berusaha sekuat tenaga namun belum bisa memenuhi harapan masyarakat Jatim. Walaupun hanya meraih medali Parak, kami sudah bangga karena kurangnya waktu persiapan diri untuk menghadapi Peparnas XVII/2024 ini," kata Ryan saat ditemui media usai menerima kalungan medali di Stadion R. Maladi, Surakarta, Jateng, Selasa (8/10/2024).

Sementara itu di tempat sama pelatih atlit lari paralimpiade Jawa Timur, Nasrullah menjelaskan, untuk cabor lari kelas T44 Jatim pihaknya semula menargetkan bakal meraih medali emas. Namun dua anak asuhnya yang diturunkan, yaitu Ryan Ardha Diarta dan Anas Ikhsanul Amal, dikawal ketat oleh atlit lari asal Riau, Muhammad Asari dan rekannya Agus Ronico Mendrova, sehingga tim asal Jatim hanya mampu meraih medali Parak.

Nasrullah menyebut, Ryan hanya mampu unggul hingga 80 meter awal saja, karena selebihnya di 20 meter terakhir ia dikatakan kehabisan tenaga, sehingga mampu disusul oleh Muhammad Asari.

"Atlit Jatim sudah berusaha sekuat tenaga untuk bisa memenangkan lari di kelas 100 meter untuk meraih medali emas, dan sempat unggul di posisi pertama lintasan. Tapi karena sekitar 20-10 meter jelang finish kehabisan tenaga, Ryan akhirnya hanya mampu finish di urutan kedua. Tapi, walaupun hanya meraih medali perak kami sudah bangga dengan mereka," tegas Nasrullah.

Dijelaskan Nasrullah, salah satu penyebab gagalnya kontingan Jatim meraih medali emas dikarenakan keterbatasan waktu persiapan dan sarana pendukung bagi atlit Jatim. Ini terlihat dari mepetnya waktu persiapan yang hanya kurang dari 1 bulan untuk persiapan dan berlatih menghadapi Peparnas XVII/2024.

“Padahal untuk perhelatan nasional semacam ini, persiapan atlit minimal butuh waktu sekitar 6 bulan latihan sebelum bertanding. Ini kami malah baru bertemu untuk pengkondisian di awal bulan September,” ujar Nasrullah.

Pelatih atlit paralimpiade Jawa Timur itu berharap, ke depan persiapan atlit yang akan ikut serta dalam event nasional semacam ini harus lebih baik. Tak hanya masalah waktu untuk persiapan saja, melainkan juga sarana dan prasarana bagi atlit juga harus dibenahi.

Jawa Timur mengirimkan 83 atlit disabilitas untuk mengikuti Peparnas XVII/2024 di Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Atlit Jatim dalam kegiatan yang berlangsung dari tanggal 6-13 Oktober 2024 ini, akan turun bertanding dalam12 cabang olah raga dari total 20 cabang olah raga yang dipertandingkan. Jawa Timur mengikuti cabang olah raga angkat besi, atletik, boccia, catur, bulutangkis, judo,menembak,panahan, taekwondo, renang, tenis meja dan voli duduk. 

FOLLOW US