SITUSJATIM - Fenomena calon tunggal pada Pilkada Surabaya 2024 mencerminkan apresiasi partai politik atas keberhasilan Eri Cahyadi saat menjadi wali kota. Fenomena ini juga membuktikan bahwa parpol ingin membersamai perjuangan Eri untuk kembali memenangkan hati masyarakat Surabaya.
"Fenomena calon tunggal di kota Surabaya menunjukkan bahwa calon yang dimaksud memiliki rekam jejak keberhasilan dalam menjalankan roda pemerintahan, " ujar Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni kepada situsjatim.com, Rabu (4/9/2024).
Bersama Armuji sebagai calon wakil wali kota, Eri Cahyadi diusung oleh 18 partai politik, salah satunya Partai Golkar. Dari jumlah tersebut sebanyak 15 partai politik adalah partai pengusul,. sementara sisanya adalah partai pendukung yang tidak dapat memenuhi kelengkapan syarat untuk menjadi partai pengusul.
Arif yang kembali terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Surabaya 2024-2029 ini menyatakan, seluruh partai pengusung mengapresiasi Eri untuk melanjutkan kebaikan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya
"Mas Eri Cahyadi ini termasuk pemimpin yang memiliki kemampuan menghamonikan segela keberagaman politik demi tujuan kesejahteraan warga Surabaya. Dalam 3,5 tahun terakhir ini Mas Eri merupakan Walikota Surabaya yang mampu mendorong partispasi semua pihak dalam melayani warga Surabaya," papar Arif.
"Sehingga otomatis ketika Mas Eri Cahyadi sedang berjuang untuk memenangkan hati masyarakat Surabaya, semua Parpol ingin membersamai perjuangan tersebut," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, ditanya tentang dukungan publik atau masyarakat, Arif mengaitkan dengan hasil survei. Menurutnya, survei merupakan metode ilmiah yang mendasari keputusan partainya.
Dalam dua kali survei yang dilakukan oleh Partai Golkar, lanjutnya, Eri memiliki elektabilitas di atas 78 persen. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Eri juga termasuk tinggi, yakni di atas 75 persen.
"Untuk itu Golkar menangkap bahwa masyarakat Surabaya menginginkan keberlanjutan pembangunan di kota Surabaya," ujar Arif.