
Banjir Rob yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur
Situsjatim.com - Provinsi Jawa Timur kembali diwarnai beragam peristiwa penting pada Kamis (18/9). Mulai dari peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pesisir, kenaikan harga sembako di beberapa pasar rakyat, kondisi cuaca yang dinilai cukup ekstrem, hingga penundaan jadwal penerbangan perdana dari Bandara Notohadinegoro, Jember.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya merilis peringatan dini terkait potensi banjir rob yang berpotensi melanda pesisir Jawa Timur hingga 30 September 2025. Beberapa wilayah yang diperkirakan terdampak cukup signifikan meliputi Surabaya Barat, Gresik, Lamongan, dan Tuban.
Pasang maksimum air laut diprediksi mencapai 130 sentimeter, dengan puncak pasang terjadi pada pukul 08.00–12.00 WIB. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas masyarakat pesisir, terutama nelayan tradisional serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan. BMKG mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi genangan, kerusakan fasilitas pesisir, serta dampak pada distribusi logistik.
Dari sisi perekonomian, masyarakat Jawa Timur dihadapkan pada fluktuasi harga kebutuhan pokok. Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Bulog, harga sejumlah komoditas mengalami kenaikan, khususnya kelompok cabai.
Cabai keriting, cabai besar, dan cabai rawit tercatat naik pada kisaran 2–4 persen.
Di Pasar Ambulu, Kabupaten Jember, harga cabai merah besar melonjak hingga Rp10 ribu per kilogram.
Sebaliknya, harga ayam kampung dan telur ayam kampung justru menunjukkan tren penurunan.
Untuk menekan gejolak harga, Pemkab Jember bersama Bulog menggelar operasi pasar di Pasar Kreongan. Program ini telah berjalan sejak Agustus dan akan berlanjut hingga Oktober 2025 di sejumlah pasar rakyat. Langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan pasokan barang pokok tetap tersedia bagi masyarakat.
Faktor cuaca juga menjadi perhatian utama. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Jawa Timur diguyur hujan ringan hingga gerimis pada pagi hari. Daerah yang berpotensi mengalami hujan antara lain Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Jember, Malang, dan Lumajang.
Sementara itu, siang hingga malam hari diperkirakan cerah berawan dengan suhu udara berkisar 16–32 derajat Celsius. Meski kondisi relatif lebih stabil pada siang dan malam, BMKG tetap mengimbau kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk angin kencang yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Masyarakat diharapkan lebih hati-hati, terutama saat beraktivitas di luar ruangan maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Dari sektor transportasi udara, kabar kurang menggembirakan datang dari Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember. Penerbangan perdana maskapai Fly Jaya dengan rute Jember – Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma) yang dijadwalkan berlangsung hari ini harus ditunda.
Pihak manajemen maskapai menyatakan penundaan dilakukan karena alasan teknis dan kesiapan operasional. Penerbangan perdana akan dialihkan menjadi 23 September 2025 mendatang. Meski demikian, otoritas bandara memastikan seluruh layanan penerbangan tetap berjalan normal, dan masyarakat yang telah membeli tiket dijanjikan akan mendapatkan kompensasi sesuai ketentuan.
Rangkaian peristiwa yang terjadi hari ini mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi di Jawa Timur. Dari ancaman banjir rob yang berpotensi menimbulkan kerugian masyarakat pesisir, lonjakan harga pangan yang bisa berdampak pada daya beli masyarakat, hingga cuaca ekstrem yang memengaruhi aktivitas harian. Di sisi lain, penundaan penerbangan menunjukkan masih adanya tantangan dalam meningkatkan konektivitas transportasi di daerah.
Pemerintah provinsi bersama pemerintah daerah diminta untuk memperkuat koordinasi dalam mengantisipasi dampak banjir rob serta menjaga stabilitas harga bahan pokok. Sementara itu, masyarakat diharapkan tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan, baik dalam menghadapi potensi bencana alam maupun dinamika harga di pasar.
TAGS : Jawa Tmur Banjir Rob Penerbangan Fly