PLN Nusantara Power dan Perusahaan Energi Korsel Sinergi Kaji Kelayakan PLTN

Hermawan Priyono | Selasa, 05/12/2023 09:03 WIB

PT PLN (Persero) melalui subholding PT. PLN Nusantara Power (PLN NP) menyepakati perjanjian kerja sama dengan dengan Korean Hydro & Nuclear Power (KHNP) Co. Ltd., dalam melakukan kajian kelayakan pengembangan pembangkit listrik nuklir dan reaktor modular kecil dengan teknologi baru di Indonesia. Indonesia melalui PLN Nusantara Power dan Korea Selatan resmi jalin kerjasama dalam kajian pengembangan PLTN ( Foto : PLN NP )

SITUSJATIM - PT PLN (Persero) melalui subholding PT. PLN Nusantara Power (PLN NP) menyepakati perjanjian kerja sama dengan dengan Korean Hydro & Nuclear Power (KHNP) Co. Ltd., dalam melakukan kajian kelayakan pengembangan pembangkit listrik nuklir dan reaktor modular kecil dengan teknologi baru di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah bersama President & CEO of Korean Hydro & Nuclear Power Jooho Hwang yang disaksikan oleh Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, dalam perhelatan Conference of the Parties ke-28 (COP28), di Dubai Uni Emirat Arab (1/12).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan energi masa depan akan lebih bersih dan ramah lingkungan. Tak terkecuali nuklir, PLN siap menjadi motor penggerak utama dalam pengembangan nuklir sebagai sumber listrik bersih di Indonesia.

"Ditengah pesatnya pertumbuhan energi bersih di Indonesia, pengembangan nuklir menjadi salah satu hal yang menarik bagi Indonesia. Apalagi, nuklir mampu menjadi backbone kelistrikan masa depan," tegas Darmawan.

Baca juga :

Berbagai kajian yang memastikan keamanan operasional nuklir sebagai sumber listrik meyakinkan PLN dalam mengambil langkah ini. Menggandeng perusahaan ternama dalam pengembangan nuklir, PLN yakin bisa mengembangkan energi alternatif ini di Indonesia.

“Perkembangan tenaga nuklir saat ini sangatlah menonjol, bersifat lebih aman, lebih kecil dan bersifat modular sehingga mempunyai peran penting dalam lanskap pembangkitan listrik kita,” tegas Darmawan.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan lepas tahun 2030 kebutuhan akan energi nuklir sulit untuk dihindari, Ruly meyakini nuklir menjadi salah satu opsi terbaik guna menggantikan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

Dalam upaya mensukseskan transisi energi, Ruly berharap dapat membangun kemitraan untuk jangka panjang dan strategi antara Indonesia dan Korea Selatan dalam mengembangkan energi.

“Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk mendukung Transisi Energi Indonesia. Kami akan melakukan studi kelayakan terkait pembangkit listrik nuklir di Indonesia mengadaptasi teknologi reaktor modular kecil yang sudah dilakukan oleh Korsel," pungkas Ruly.

TAGS : PLTN PLN Indonesia Korea